Ikuti Tradisi, Ratusan Calon Pengantin di Bojonegoro Akan Menikah Serempak di Malam Songo
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Ratusan pasangan calon pengantin di Bojonegoro, Jawa Timur, bakal melangsungkan tradisi akad nikah di malam songo Ramadhan atau tepatnya pada 10 Mei 2021. Data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro mencatat, ada 437 pasangan calon pengantin yang telah terdaftar sebagai calon pengantin di malam songo.
Malam songo merupakan tradisi menikah di bulan Ramadhan bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro serta sebagian masyarakat Kabupaten Tuban dan Lamongan. Malam songo yang biasanya jatuh pada malam ke-29 bulan Ramadhan dianggap memiliki banyak berkah, sehingga dalam satu malam ada ratusan pasang pengantin yang menikah.
Salah satu calon pengantin yang bakal menikah, Bagas Putranto, menyatakan, pilihannya menikah pada malam songo merupakan tradisi yang dipercaya di lingkungannya. Malam itu dianggapnya merupakan hari baik.
"Itu kan sudah semacam tradisi ya. Apalagi malam songo di bulan Ramadhan ini kan hari baik, di bulan Ramadhan juga," kata warga Sumberrejo, Bojonegoro, itu pada Sabtu (8/5) malam.
Dari catatan yang dihimpun, setidaknya ada 437 pasangan bakal menikah di malam 29 Ramadhan. Ada lima kecamatan terbanyak yang mendaftar menjadi calon pengantin, rinciannya di Kecamatan Baureno 50 pasangan, Kanor 40 pasangan, disusul Kecamatan Kedungadem 39 pasangan, dan Kecamatan Balen menempati urutan ketiga dengan 38 pasangan. Disusul berikutnya Kecamatan Sumberrejo serta Kecamatan Kepohbaru dengan masing-masing 31 pasangan dan 30 pasangan.
Kepala Sie (Kasi) Binmas Kemenag Bojonegoro M. Abdullah Hafidz menyatakan, tradisi malam songo masih menjadi hal yang diminati masyarakat Bojonegoro. Apalagi pihaknya mencatat ada 437 calon pasang pengantin yang bakal melangsungkan akad nikah di malam 29 Ramadhan, meski dalam keadaan pandemi COVID-19.
"Tradisi akad nikah di malem songo masih menjadi budaya yang dianggap baik melangsungkan pernikahan, sehingga banyak masyarakat yang ingin menikahkan putra-putrinya di malam yang dianggap spesial dan penuh berkah tersebut," ungkap Hafidz.
Sejumlah calon pengantin yang hadir terbanyak didominasi wilayah Bojonegoro bagian timur, mulai Kecamatan Baureno, Kecamatan Kanor, Kecamatan Kedungadem hingga Kecamatan Balen. Para calon pengantin itu melangsungkan akad nikah di rumah maupun di Kantor KUA setempat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Malam songo merupakan tradisi menikah di bulan Ramadhan bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro serta sebagian masyarakat Kabupaten Tuban dan Lamongan. Malam songo yang biasanya jatuh pada malam ke-29 bulan Ramadhan dianggap memiliki banyak berkah, sehingga dalam satu malam ada ratusan pasang pengantin yang menikah.
Salah satu calon pengantin yang bakal menikah, Bagas Putranto, menyatakan, pilihannya menikah pada malam songo merupakan tradisi yang dipercaya di lingkungannya. Malam itu dianggapnya merupakan hari baik.
"Itu kan sudah semacam tradisi ya. Apalagi malam songo di bulan Ramadhan ini kan hari baik, di bulan Ramadhan juga," kata warga Sumberrejo, Bojonegoro, itu pada Sabtu (8/5) malam.
Dari catatan yang dihimpun, setidaknya ada 437 pasangan bakal menikah di malam 29 Ramadhan. Ada lima kecamatan terbanyak yang mendaftar menjadi calon pengantin, rinciannya di Kecamatan Baureno 50 pasangan, Kanor 40 pasangan, disusul Kecamatan Kedungadem 39 pasangan, dan Kecamatan Balen menempati urutan ketiga dengan 38 pasangan. Disusul berikutnya Kecamatan Sumberrejo serta Kecamatan Kepohbaru dengan masing-masing 31 pasangan dan 30 pasangan.
Kepala Sie (Kasi) Binmas Kemenag Bojonegoro M. Abdullah Hafidz menyatakan, tradisi malam songo masih menjadi hal yang diminati masyarakat Bojonegoro. Apalagi pihaknya mencatat ada 437 calon pasang pengantin yang bakal melangsungkan akad nikah di malam 29 Ramadhan, meski dalam keadaan pandemi COVID-19.
"Tradisi akad nikah di malem songo masih menjadi budaya yang dianggap baik melangsungkan pernikahan, sehingga banyak masyarakat yang ingin menikahkan putra-putrinya di malam yang dianggap spesial dan penuh berkah tersebut," ungkap Hafidz.
Sejumlah calon pengantin yang hadir terbanyak didominasi wilayah Bojonegoro bagian timur, mulai Kecamatan Baureno, Kecamatan Kanor, Kecamatan Kedungadem hingga Kecamatan Balen. Para calon pengantin itu melangsungkan akad nikah di rumah maupun di Kantor KUA setempat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
(tsa)